“Miss Yul, kelihatan langsing loh!”
Karena Aku tidak kerja kantoran, jadi saat keluar rumah untuk ketemu klien atau sekedar hang-out, tentu ingin terlihat cantik dan menarik. Senang sekali kalau ketemu teman, kolega, atau klien yang berbaik hati memuji cara pakaianku. Sebagai wanita berhijab dan bertubuh berisi. Aku cukup sadar kalau memilih paduan busana harus mempertimbangkan banyak hal.
Maunya sih selalu terlihat langsing dan segar. Terutama karena kesibukan sebagai penulis artikel yang seringkali ada di rumah, momen ke luar atau ke mall jadi sangat istimewa. Aku juga tidak terlalu sering jalan, jadi berpapasan dengan tetangga inginnya terlihat “manglingin”. Bukan apa-apa, aku hanya suka berada di rumah. Bisa sibuk bebenah, berkebun, main dengan kucing, atau blogging dan menulis.
Sejak pakai hijab, aku benar-benar harus memikirkan tampilan dari atas sampai bawah. Hijab yang cocok dengan setelah baju, tidak lupa dengan aksesorisnya. Terutama karena aku termasuk gemuk, bahkan dibandingkan diriku sendiri saat masih kuliah. (ehem).
Intinya sih, saat ingin mengenakan fashion item, aku kerap berpikir panjang. Apakah akan terlihat gendut, apa cocok dengan celana atau atasan yang sudah aku punya? dan lain sebagainya. Seperti kain tradisional Indonesia yang cantik-cantik.
Aku punya beberapa batik dan kain tenun. Rata-rata memiliki motif yang rumit. Hanya beberapa yang terlihat modern dengan motif sederhana. Mau mengenakannya, kerap maju-mundur. Ya itu, karena aku sering menghindari motif karena berpikir akan membuat tubuh terlihat lebih besar.
Point Penting Padupadan Kain Tradisional Untuk Hijaber
Pengetahuan mix dan match aku yang terbatas, seringkali memutuskan pakai pakaian serba hitam. Yang (katanya) memberikan ilusi tubuh lebih kurus dari realita sebenarnya. Tapi dengan berjalannya waktu dan bertambahnya umur (ehem) aku tidak terlalu banyak memikirkannya.
Sesekali pakai warna pink atau baju corak floral, sah-sah saja. Aku mulai bereksperimen dengan batik atau kain tenun. Selain punya banyak stok, keduanya memang cantik dan dapat kita kreasikan sebagai fashion item. Walaupun demikian, mindset ingin terlihat langsing tentu sulit diabaikan.
Jadi, kalau memikirkan busana yang akan dikenakan, aku perlu waktu. Bukan hanya paduan atasan dan bawahan. Tapi juga hijab, tas dan sepatu. Ada banyak pertimbangan sebelum membeli sesuatu. Aku igin memastikan kalau ada paduannya dengan item di lemari. Ini yang aku lakukan.
1.Koleksi Warna Netral
Untuk terlihat seperti punya banyak pakaian, aku pilih beberapa warna yang termasuk timeless. Beberapa yang aku miliki adalah celana hitam, coklat, abu-abu dan biru dongker. Kemarin sedang bosan dan memilih celana hijau menyala yang sangat mencolok.
Untuk atasan, aku punya banyak kemeja dan kaos polos. Sebut saja warna hitam, dongker, coklat, biru langit dan marun. Paduannya adalah sesekali tampil senada. Kadang tampil dengan variasi kombinasi satu warna atau dua. Misalnya celana hitam dengan kemeja coklat dan kerudung coklat.
Untuk padupadan motif, kain tradisional Indonesia jadi pilihanku. Agar serasi, aku lebih condong ke kain yang tidak terlalu banyak warna. Atau yang memang banyak warna netral, kalau batik memang rata-rata begitu. Tapi, kain tenun, lebih berwarna dan meriah.
Jadi aku menyiasatinya dengan memadukan kain bermotif yang rame dengan outfit simple. Jadi, yang kita tonjolkan adalah kainnya. Entah sebagai kerudung, pasmina, atau bahkan kain rok.
2. Sedikit Sentuhan Motif
Aku punya banyak kain batik yang merupakan turunan dari ibuku. Kalau dari mama mertua, banyak kain tenun yang cantik dan elegan. Sayangnya, tampil dengan kain batik dengan kemeja dan jas, bukan gayaku. Motif kain yang aku suka tidak perlu banyak, cukup sedikit saja.
Dengan demikian, kain terlihat menonjol dengan terusan polos atau atasan dan bawahan satu warna. Karena bagian tubuh badan lebih besar dari bagian atas, aku menghindari motif sebagai rok. Kalau motif batih dipakai sebagai pasmina atau kerudung, tampilannya jadi lebih proporsional.
Walaupun demikian, sesekali pakai rok batik bermotif bisa juga. Kita siasati dengan memakai blouse polos yang panjang. Jadi bagian batik hanya terlihat sedikit saja. Tapi cukup untuk membuat tampilan unik dan tidak mudah dilupakan.
3. Atasan Menutupi Bokong
Hal ini memang sangat subjektif. Aku menyesuaikan pemilihan outfit berdasarkan bentuk tubuhku sendiri. Karena bagian perut dan bokong lebih besar, aku memilih atasan yag sangat panjang. Sampai bisa menutupi lutut atau bokong.
Bagiku, hal terpenting dalam memilih baju adalah panjang. Karena badan belakang terlihat lebih besar, aku merasa lebih percaya diri kalau blouse, kemeja atau kaos, semua menutupi pantat. Agar terlihat seimbang, celana yang aku pakai adalah bodyfit. Kan sudah tertutup dengan kemeja yang panjang. Jadi, tampil seperti ini lebih nyaman bagiku.
4. Bawahan Rok A Line
Katanya, bentuk tubuhku paling cocok dengan rok A line. Mungkin benar. Tapi aku hanya punya satu rok A line dan jarang memakainya. Ralat, itu adalah satu-satunya rok aku dan hampir tidak pernah aku pakai. Mungkin sesekali untuk acara resmi atau saat ingin tampil feminim.
Atasan yang aku padupadankan adalah kemeja atau blouse dengan belt agar tidak terlihat terlalu besar. Sekarang banyak obi batik yang bisa kita pakai untuk mempermanis tampilan rok A line hitam dan blouse hitam.
5. Minim Aksesoris
Dalam konteks berbusana, aku suka yang casual dan sederhana. Kalung, bando, dan lainnya hanya untuk saat-saat tertentu. Aku lebih memilih hijab sebagai aksesoris dengan pilihan motif, manik atau bebatuan.
Terutama karena berbedan cukup berisi. Aku tidak ingin tampilan jadi terlalu ramai. Kalau Aku pakai pakaian senada, detail aksesories mungkin bisa berupa kalung batik sebagai hiasan untuk leher. Agar terlihat, tentu aku harus memasukkan kerudung ke dalam baju. Jangan lupa memilih atasan yang longgar berpadu dengan celana yang bodyfit. Jadi kita bisa tampil segar dengan aksesories, walaupun merasa tubuh sudah tidak kurus lagi.
6. Tidak Terlalu Ramai
Sebagai kepribadian yang easy-going, aku lebih suka berpakaian simple dan kasual. Mungkin memilih minim tekstur atau pola. Kalaupun mengenakan pola batik, mungkin hanya pada hijab, atau belt.
Baju batik bagiku terlihat terlalu ramai. Kecuali kalau memakai baju batik yang minim motif. Sampai sekarang sih, belum pernah melihatnya. Intinya, badan sepertiku akan terlihat lebih elegan dengan busana yang tidak berlebihan.
Padupadan Kain Tradisional Indonesia Pada Busana Sehari-hari
Mix dan match pakaian tradisional kerap kita lihat pada acara resmi. Misalnya kondangan, rapat, dan lain sebagainya. Aku bangga dengan identitas budaya dan ingin lebih sering memakainya. Terutama kalau berada dalam forum global dimana peserta rata-rata adalah bule. Mengekspresian diri memakai batik atau songket jadi seru dan menantang.
Bagaimana tidak, aku bisa sangat menrik perhatian, dan tidak terlalu berusaha untuk menarik. Pakai kain indonesia adalah bagian dari ekspresi Identitas Budaya. Aku cukup sering pakai batik. Setelah menikah, aku jadi punya beberapa pilihan songket.
Padu padan kain tradisional Indonesia menciptakan tampilan yang indah dan estetis. Pemilihan warna, motif, dan jenis kain memberikan keindahan visual dan harmoni yang menarik.
Beberapa acara atau upacara memiliki aturan tertentu mengenai pemilihan kain dan cara memadukannya. Padu padan kain sering dianggap sebagai tanda kesopanan dan etika dalam berbusana, terutama dalam konteks tradisional.
Cara Aku Padupadan Kain Tradisional Indonesia
Memadukan pakaian sehari-hari dengan kain memiliki tantangan tersendiri. Kita menjaga keberlanjutan tradisi dan memastikan nilai budaya tersebut tetap hidup. Selain itu, kain tradisional akan membuat semua tampilan lebih mempesona. Lihat saja beberapa cara yang aku lakukan.
Padu padan kain memungkinkan individu untuk mengekspresikan kreativitas dan kepribadian mereka melalui pilihan kombinasi warna, motif, dan gaya. Ini memberikan ruang bagi inovasi dalam berbusana.
Kain-kain tertentu sering kali memiliki makna simbolis atau spiritual. Memadukannya dengan bijak dapat meningkatkan makna dan kebermaknaan pakaian yang dikenakan. Padupadan kain tradisional Indonesia melibatkan pemilihan dan kombinasi kain yang harmonis.
Jadi, kita menciptakan tampilan yang indah dan sesuai selera sekaligus mempromosikan budaya Indonesia. Beberapa tips untuk mix dan match pakai kain bermotif khas Indonesia melibatkan perhatian pada jenis kain, motif, dan warna. Berikut adalah beberapa panduan umum:
1.Pilih Kain yang Cocok
Batik popular dengan ragam warna dan motif. Beberapa batik bahkan memiliki simbol mendalam yang menyentuh. Padukan batik dengan warna dan motif yang sesuai. Misalnya, batik dengan motif abstrak dapat dipadukan dengan kain polos untuk memberikan keseimbangan.
Aku punya beberapa kain tenun dengan motif unik dan warna mencolok. Misalnya, kuning, hijau dan biru. Jenis kain ini lebih tebal dari kebanyakan kain batik. Jadi perlu telaten memilih item yang sesusai.
2. Perhatikan Warna
Keseimbangan warna memberikan tampilan yang serasi. Pilih warna yang seimbang antara atasan, bawahan dan kain tradisional. Hindari kombinasi warna yang terlalu kontras. Kecuali memang itulah gaya yang diinginkan.
Pertimbangkan juga warna kulit ketika memilih warna kain. Warna-warna netral bagai warna kulit dapat memberikan tampilan yang lebih menyatu. Karena aku memiliki kulit cukup putih, pilihanku jadi lebih banyak.
3.Padankan Motif
Motif serupa memberikan kontinitas yang nyaman. Misalknya memilih polkadot, floral atau geomentris. Jika memadukan dua atau lebih kain dengan motif, pastikan bahwa motif serupa atau memiliki elemen yang saling melengkapi.
Kalau memilih kain dengan motif berbeda, pastikan kontras tidak terlalu kuat. Gabungkan motif besar dan motif yang lebih kecil, Hal ini memberikan dimensi pada pakaian. ilih batik dengan motif yang lebih modern dan abstrak. Hindari motif klasik yang terlalu tradisional, kecuali jika itu sesuai dengan gaya pribadi Anda.
Padukan batik dengan warna-warna yang sedang tren. Misalnya, jika ada tren warna tertentu pada musim tersebut, pilih kain batik dengan warna yang serupa. Jika Anda ingin memberikan sentuhan batik yang lebih subtil, gunakan batik sebagai aksen pada aksesori, seperti syal, tas, atau sepatu.
Kombinasikan batik dengan pakaian monokrom untuk memberikan fokus pada batik. Misalnya, kenakan atasan batik dengan celana atau rok polos.
4 Layering dan Aksesoris
Hati-hati dalam layering. Misalnya, kain tradisional sebagai atasan dengan celana atau rok polos untuk keseimbangan. Kita dapat menyempurnakan tampilan dnegan aksesori tradisional, seperti kalung, gelang, atau anting-anting, yang sesuai dengan kain yang digunakan.
Padupadan kain tradisional Indonesia bukan hanya baju batik dan celana. Atau pakai kain batik dengan blazer. Gaya Modern dengan kain tradisional dapat memakai jaket atau sepatu modis. Ini adalah tampilan yang segar dan kontemporer. Perhatikan keseluruhan tampilan, termasuk sepatu, tas, dan aksesori lainnya. Semua perlu berpadu dengan baik.
Gunakan batik sebagai item layering, seperti blazer, jaket denim, atau cardigan, untuk memberikan sentuhan modern pada penampilan Anda.
5. Mix and Match dengan Material Lain
Campurkan batik dengan material lain, seperti denim, kulit, atau kain modern lainnya. Hal ini menciptakan kontrast yang menarik dan menciptakan tampilan yang lebih modern. Jika memungkinkan, pertimbangkan untuk membuat set busana yang terdiri dari atasan dan bawahan batik dengan potongan yang modern. Ini memberikan koherensi pada penampilan Anda.
Tambahkan aksesori modern, seperti anting-anting statement, gelang-gelang modern, atau jam tangan yang trendi, untuk melengkapi tampilan batik Anda. Pastikan untuk memperhatikan keseluruhan tampilan, termasuk sepatu dan tas. Pilih sepatu dan tas yang sesuai dengan gaya busana modern yang diinginkan.
Sesuaikan tampilan batik Anda dengan kesempatan. Beberapa tipe busana batik dapat cocok untuk acara formal, sementara yang lain lebih sesuai untuk acara santai. Apalagi kain ulos atau tenun, motifnya yang kaya warna dan elegan, sangat ideal untuk acara-acara formal.
Dengan memadukan kreativitas dan berbagai elemen outfit, Anda dapat menciptakan tampilan menarik dari padupadan kain tradisional Indonesia. Sesuatu yang berakar dari budaya, bisa mengikuti tren fashion terkini. Tapi, Ingat untuk tetap mencerminkan gaya pribadi Anda dalam setiap kombinasi yang dipilih.
Untuk mencari inspirasi busana, aku kerap mengunjungi Laruna Indonesia Fashion Forum. Ada banyak ilmu tentang fashion yang aku dapatkan di sana. Khususnya untuk hijaber yang ingin pakai kain tradisional sebagai variasi tampilan. Banyak saran yang bermanfaat yang kerap menyelamatkan aku dari kebingungan ketika ingin memilih pakaian untuk suatu acara. Yuk kunjungi sosmed dan web Laruna untuk mendapat inspirasi lainnya.